Berita

Kemenristekdikti Dorong Kampus Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pedidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mendorong perguruan tinggi menjalin kerja sama dengan perusahaan. Hubungan erat antara kedua pihak ini dinilai bisa memperkuat sinergi antara akademisi dan industri.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im menjelaskan, terdapat beberapa manfaat apabila perguruan tinggi bekerja sama dengan industri. Pertama, mahasiswa bakal memiliki kemudahan akses melakukan kerja praktek. Kedua, perguruan tinggi akan lebih cepat menyalurkan produk penelitiannya ke pasar riil.

“Sebaliknya, perguruan tinggi juga mendapat akses perubahan-perubahan baru di dunia industri,” ujar dia kepada wartawan seusai menghadiri peluncuran perubahan status Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH), Rabu, 8 Maret 2017.

Dengan begitu, kata Ainun, perkembangan ilmu dan teknologi berjalan baik karena melibatkan semua pengampu kepentingan. “Kita kan tahu, tiga pihak harus bersinergi mulai akademisi, pemerintah, dan industri.”

Ainun menambahkan, pihaknya juga mendorong agar perguruan tinggi negeri segera mengubah statusnya menjadi PTN-BH. Hingga tahun 2017, terdapat 11 PTN yang telah berstatus PTN-BH termasuk ITS Surabaya. “Dalam waktu dekat akan ada tiga kampus lagi, di antaranya UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Universitas Brawijaya,” ujar dia.

Status PTN-BH menuntut sejumlah syarat, seperti kedewasaan secara kelembagaan, akreditasi perguruan tinggi mencapai A, mayoritas program studi terakreditasi A, serta tata kelola yang memuaskan.

Meski begitu, PTN yang telah berstatus PTN-BH diminta agar terus meningkatkan kinerjanya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Seperti kualitas pembelajaran kepada mahasiswa hinga hasil penelitian. “Tidak hanya bermutu, tapi produk inovasi jadi harus bisa dibawa ke industri untuk dimanfaatkan,” ucap dia.

Ia menambahkan PTN diharapkan masuk peringkat 500 perguruan tinggi terbaik dunia. Menurut dia, peringkat dunia tersebut bakal berpengaruh juga terhadap nama baik perguruan tinggi maupun lulusannya. “Itu nanti mendorong reputasi sesuatu terhadap industri,” tuturnya.

Setelah menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), kini ITS Surabaya berganti status menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH). Perubahan status ini secara resmi ditetapkan melalui “Kick Off ITS PTN-BH” yang dilakukan di Grha Sepuluh Nopember ITS, hari ini.

Meskipun baru menyandang status PTN-BH, Rektor ITS Joni Hermana menargetkan agar karya yang dihasilkan oleh ITS dapat menghasilkan keuntungan. “Hal komersial ini memang menjadi target kami. Karena kami perlu mencari pendapatan agar dapat terus berkarya,” ujarnya.